Bencana alam yang diawali gempa bumi berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR) itu mengakibatkan 112 orang tewas dan 502 hilang. Ribuan warga Mentawai mengungsi ke berbagai lokasi yang lebih aman. Pengiriman bantuan ke lokasi bencana masih terkendala cuaca buruk di perairan Laut Mentawai. Upaya pencarian terhadap korban tsunami masih dilakukan,sehingga kemungkinan data jumlah korban masih bisa berubah
.“ Tim gabungan masih berupaya mencari korban yang hilang di titik-titik yang diduga terkena dampak bencana tsunami,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Harmensyah saat dihubungi SINDOtadi malam. Gempa bumi berkekuatan 7,2 SR mengguncang Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (25/10) malam pukul 21.42 WIB. Pusat gempa berada di 3.61 Lintang Selatan – 99.93 Bujur Timur dan berkedalaman 10 km.Gempa berlokasi 78 km barat daya Pagai Selatan,Mentawai. Kondisi Kabupaten Kepulauan Mentawai pascagelombang tsunami kemarin memprihatinkan.
Sampai saat ini tim dari Basarnas, dibantu TNI, masih berusaha menembus lokasi kejadian yang cukup sulit dijangkau. Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mudjiarto menyatakan kemarin sore telah memberangkatkan Tim Kesehatan Sumbar sebanyak 12 orang dan perlengkapannya menuju Kepulauan Mentawai Bersama itu juga dikirimkan obat-obatan dan 200 kantong mayat.Total korban hilang sebanyak 150 orang,dengan angka terbanyak di Pagai Utara (140 orang).Sisanya 5 orang di Sipora,4 orang di Pagai Selatan, dan 1 orang di Sikakap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar