Selasa, 30 November 2010

SEJARAH BUS

Meskipun akrab dengan atau mungkin setiap hari menggunakan bus sebagai alat transportasi, tidak semua orang tahu bagaimana sejarah kendaraan besar ini. Bus berasal dari istilah �Omnibus� yang berarti kendaraan untuk semua. Omni, dalam bahasa Latin, artinya untuk semua.

Cikal bakal bus muncul ketika kendaraan bermotor menggantikan kuda sebagai alat transportasi pada sekitar 1905. Saat itu, omnibus bermotor disebut autobus. Hingga saat ini, Prancis dan Inggris masih menggunakan istilah tersebut.

Omnibus pertama dioperasikan di AS. Dimulai dengan pelintasan Jalan Broadway di kota New York pada 1827. Seseorang bernama Abraham Brower, merupakan pemilik pertama bisnis tersebut.

Kemajuan paling penting pada omnibus adalah mobil jalanan. Mobil jalanan pertama ditarik kuda. Yang membedakan adalah keberadaan rel baja yang diletakkan di tengah jalan. Roda-roda mobil jalanan juga terbuat dari baja, yang dibuat sedemikian rupa agar tidak merusak rel. Mobil jalanan pertama beroperasi di Jalan Browery, New York. Dimiliki John Manson dan dibuat oleh seorang keturunan Irlandia bernama John Stephenson.

Ada beberapa indikasi lain yang menunjukan bahwa bus pertama telah ada ada sejak 1662. Meski kendaraan sesungguhnya yang ditarik kuda belum diluncurkan sampai tahun 1820-an.

Pada awalnya, bus merupakana kendaraan yang ditarik kuda, kemudian dimulai dari tahun 1830-an bus bertenaga uap mulai ada. Seiring perkembangan zaman, bus bertenaga mesin konvensional adalah penemuan bus troli elektronik yang berfungsi dengan di bawah seperangkat kabel yang ada di beberapa tempat dengan jumlah banyak.

Bus bertenaga mesin pertama muncul bersamaan dengan perkembangan mobil. Setelah bus bertenaga mesin pertama pada tahun 1895, berbagai macam model dikembangkan pada tahun 1900-an, sampai akhirnya tersebar luas bentuk bus yang utuh mulai dari tahun 1950-an.

Bus menjadi populer pada awal abad 21 karena Perang Dunia I. Ketika itu, kebanyakan sarana rel dialokasikan untuk kebutuhan perang dan banyaknya mobil pribadi, sehingga diperlukan alat transportasi lain yang dapat mengangkut banyak penumpang.

Sejarah bus di Indonesia sendiri belum diketahui secara pasti. Saat ini, BusMania Community (BMC) tengah merencanakan kerja sama dengan Museum Transportasi untuk mengumpulkan keping-keping sejarah bus Indonesia. Termasuk mengumpulkan miniatur-miniatur bus koleksi pribadi anggota BMC.

Menurut dugaan Joko Puspitomurti, Ketua BMC, bus mulai masuk di Indonesia sekitar 1936. Sedangkan soal miniatur-miniatur bus, kota Malang, Jawa Timur, merupakan produsen terbesar di Indonesia.

Saat ini, bus di Indonesia dibagi ke dalam berbagai kategori, berdasarkan ukuran, kelas, jenis, dan jarak. Ada tiga jenis bus berdasarkan ukuran, bus besar, bus sedang, dan bus kecil. Sedangkan berdasarkan kelas ada kelas ekonomi, bisnis rs, bisnis ac, executive, dan super executive. Pembagian berdasarkan kelas ini ditentukan oleh fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh bus.

Klasifikasi berdasarkan jarak tempuh dibedakan menjadi lima. Pertama, berjarak tempuh terjauh adalah bus lintas batas negara. Belum lama ini, Indonesia baru meluncurkan bus lintas batas negara yang menghubungkan Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Rute bus tersebut adalah Pontianak (Indonesia), Kuching (Malaysia), dan Miri (Brunei Darussalam).

Ada pula bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Bus AKAP adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui antardaerah kabupaten/kota yang melalui lebih dari satu daerah provinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek. Lain lagi dengan bus antarkota dalam provinsi yang mengangkut dari satu kota ke kota lain yang melalui antardaerah kabupaten/kota dalam satu daerah provinsi. Selain itu, masih ada juga bus kota, seperti metromini, patas, dan sebagainya, serta bus perdesaan.not/L-4

Sabtu, 27 November 2010

LOKOMOTIF D 300

Lokomotif D300 adalah lokomotif diesel tipe hidrolik yang dibeli dari pabrik Krupp (Jerman) dan mulai didinaskan pada tahun 1968. Lokomotif ini didatangkan oleh PNKA (Perusahaan Negara Kereta Api) sebanyak 13 unit pada tahun 1968 untuk menggantikan peran lokomotif-lokomotif uap tipe kecil seperti lokomotif uap C11, C12, C13, C14, C15. Lokomotif D300 digunakan untuk dinas langsir menyusun gerbong barang atau kereta penumpang. Lokomotif D300 bertugas melangsir satu atau beberapa kereta penumpang / gerbong barang untuk keperluan proses bongkar/muat barang, pemeliharaan kereta penumpang / gerbong barang, dan kegiatan lainnya oleh teknisi apabila diperlukan. Lokomotif D300 juga berperan untuk menambah atau mengurangi gerbong barang / kereta penumpang didalam rangkaian kereta. Kegiatan langsir biasanya dipandu oleh seorang juru langsir. Kegiatan Langsir oleh Lokomotif D300 dapat dilakukan di wilayah stasiun maupun di luar wilayah stasiun dengan ketentuan tidak mengganggu perjalanan kereta api, seperti kegiatan langsir untuk bongkar/muat bahan bakar minyak di dipo pertamina atau kegiatan langsir untuk bongkar/muat angkutan semen/pupuk di dalam wilayah pabrik. Kecepatan maksimum lokomotif D300 untuk melakukan kegiatan langsir adalah 30 km/jam. Kecepatan tersebut dapat dikurangi sesuai keperluan. Pengurangan kecepatan tersebut berlaku apabila masinis tidak dapat melihat jalan rel yang akan dilalui dan masinis tidak dapat melihat juru langsir karena lokomotif D300 mendorong rangkaian kereta yang cukup panjang. Kecepatan maksimum lokomotif D300 untuk kegiatan langsir yang melewati peron stasiun adalah 5 km/jam dan didahului seorang pegawai yang memperlihatkan bendera merah. Apabila kegiatan langsir dilakukan setelah jam 18:00 dan sebelum jam 06:00, maka lampu lokomotif D300 harus dinyalakan sebagai tanda ada kegiatan langsir.
Untuk spesifikasi teknis mesin, motor diesel berdaya 340 HP (horse power), berat 34 ton, dan dapat mencapai kecepatan maksimum 50 km/jam serta menggunakan transmisi hidrolik Krupp 2W1L1-15. Lokomotif ini memiliki gandar tipe D artinya memiliki 4 roda penggerak yang dihubungkan menjadi satu poros. Lokomotif D300 ini hanya memiliki satu kabin masinis. Pada tahun 1992, dilakukan repowering pada lokomotif D300. Tujuan repowering adalah untuk mengembalikan kinerja lokomotif seperti kondisi awal/baru dan memperpanjang masa pakai lokomotif. Walaupun lokomotif D300 dan lokomotif D301 memiliki bentuk dan susunan roda yang sama namun secara teknis ada sedikit perbedaan. D301 memiliki berat 28 ton sedangkan D300 memiliki berat 34 ton.
Karena keterbatasan suku cadang dan usia yang semakin tua, dari 13 unit lokomotif D300, saat ini hanya tersisa 3 unit lokomotif D300 yang masih siap operasi. 1 unit D300 berada di dipo lokomotif Ambrawa dan 2 unit D300 berada di dipo lokomotif Cilacap. D300 23 berada dipo lokomotif Ambrawa sedangkan D300 14 dan D300 29 berada di dipo lokomotif Cilacap. Lokomotif D300 23 berasal dari dipo lokomotif Cepu yang dipindah ke dipo lokomotif Ambarawa pada 6 Oktober 2010.

BIS MANIA


BisMania Community adalah Komunitas Penggemar Bis Indonesia, yang anggotanya tersebar di berbagai kota di Indonesia dengan mayoritas di Pulau Jawa. Kami ini adalah masyarakat yang menjadikan bis tidak hanya sekedar alat transportasi tetapi juga aneka kreasi dan hobby. Segala hal yang berhubungan dengan bis kami akomodasi dalam komunitas ini mulai dari Bis Antar kota, Bis Kota, Bis Pariwisata, Minibus hingga teknologi dunia per-bis-an termasuk juga segala hal yang menyangkut dunia per-bis-an.
BisMania Community memiliki anggota yang beragam dari berbagai usia dan berbagai kalangan namun dalam satu kesatuan hati – Penggemar Bis Indonesia.
BisMania Community tidak hanya sebagai sarana pemersatu Penggemar bis di Indonesia tetapi juga berharap dapat berperan memberikan sumbangsih dan peduli untuk memajukan bangsa khususnya di prasarana transportasi sebagai penghubung antar daerah di Indonesia.
Selain itu BisMania Community berharap dapat  menunjang berbagai aktivitas bisnis dunia otomotif Indonesia, menjadi nilai tambah yang bermafaat bagi pengusaha, konsumen, ataupun industri lain yang berhubungan dengan dunia transportasi bis.

Jumat, 19 November 2010

SMKN 1 SIDOARJO

SMK Negeri 1 Sidoarjo didirikan pada tahun 1975 yang pada awalnya berasal dari STM Sidoarjo ( Swasta ), yang berlokasi di Jalan Jenggolo No. 1 Sidoarjo dengan membuka 2 jurusan yaitu Teknik Mesin Produksi dan Bangunan Gedung.

Kemudian Pada tahun 2000 menjadi SMK negeri 1 Sidoarjo yang berlokasi di Jalan Monginsidi tepatnya di Desa Sidoklumpuk Kecamatan Sidoarjo dengan nomor telepon 0318965636. Seiring dengan tuntutan dunia usaha / industri dan juga kurikulum yang ada maka pada awal tahun 1999 menambahkan 5 Program Keahlian lagi sehingga menjadi 7 program keahlian.

Ketujuh Program Keahlian tersebut antara lain :
  1. Teknik Konstruksi Bangunan (TKB)                       
  2. Teknik Gambar Bangunan (TGB)
  3. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik (TPTL)
  4. Teknik Audio Video (TAV)
  5. Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU)
  6. Teknik Pemesinan (TPM)
  7. Teknik mekanik Otomotif (TMO)

MESIN CUCI HELM HEMAT ENERGI

           FRESHELM dengan memanfaatkan Burner Infrared yang mengubah pembakaran gas panas menjadi radiasi infrared. Radiasi infrared merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang di antara gelombang cahaya tampak dan gelombang radio. Pemakaian berlebihan tidak berbahaya bahkan bermanfaat dalam pemeliharaan kesehatan dan dalam dunia kedokteran digunakan sebagai penyembuhan karena sinar infrared bermanfaat memperlancar peredaran darah orang yang berada disekitarnya.
KEUNGULAN BURNER INFRARED FRESHELM:
Burner Infrared Freshelm memaksimalkan penggunaan gas yang keluar sehingga pembakaran menjadi sempurna dan memusnahkan zat aktif berbahaya karbon monoksida dan nitrogen oksida.

    Jumat, 12 November 2010

    BONEK





    Surabaya Persebaya (Persatuan Sepakbola Surabaya) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Pada tahun 2006, Persebaya bermain di Divisi Satu Liga Indonesia dan sekarang kembali ke liga teratas dari Liga Indonesia.


    Para pendukung Persebaya dikenal sebagai Bonek (Bondo Nekat). Mereka dikenal dengan cara eksentrik mendukung Persebaya. Mereka biasanya pergi dengan kereta api dengan anggaran kecil untuk menuju Homebase lawan. Hal besar dari Bonek adalah kesetiaan mereka kepada Persebaya. Mereka selalu tinggal dan mendukung Persebaya dengan menyebabkan segala macam kerusuhan dan perkelahian dengan tim lawan ‘pendukung.


    Istilah Bonek, akronim bahasa Jawa dari Bondho Nekat (modal nekat), biasanya ditujukan kepada sekelompok pendukung atau suporter kesebelasan Persebaya Surabaya, walaupun ada nama kelompok resmi pendukung kesebelasan ini yaitu Yayasan Suporter Surabaya (YSS).